Jumat, 27 Mei 2011

Budidaya Ikan Nila

Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat.
Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia
sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam,
danau, sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya
bersih.

Jenis nila yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis
oreochromis niloticus dan nila jenis mozambigue atau lebih
dikenal dengan mujair. Jenis nila ini banyak di sebarkan oleh
BBPBAT ke seluruh tanah air.

Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk
bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan
nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu
kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan,
menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang
berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat
dilihat bada saat panen ikan nila, ukuran ikan nila terdapat
berbagai ukuran dari ikan kecil-kecil, sedang, dan besar.

Ikan nila jantan akan terlihat lebih besar dari ikan nila betina.
Menurut BBPBAT perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan nila
betina selisih 40%. Lambatnya pertumbuhan betina di karenakan
sifat alaminya untuk menghasilkan anan-anak ikan. Pada saat nila
bertelur, saat itu juga ikan nila betina tidak makan selama
kira-kira kurang dari 10 hari. Yang dilakukan oleh induk nila
betina adalah menjaga larva dalam mulutnya sampai ukuran cukup
besar untuk dibiarkan oleh induknya.


Reproduksi ini terjadi pada kolam air tanah atau kolam semen
yang airnya tenang.

Budidaya ikan nila di jaring apung dan air deras dapat
mengurangi reproduksi ikan kecil, karena proses pemijahan sulit
untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan nila betina akan
hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat
sarang dan membuahi telur-telur nila.

Untuk memproduksi nila yang cepat besar yaitu nila jantan dapat
dilakukan beberap hal:

Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam
pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam
jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal
mana jenis betina dan jantan.

Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang
bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan
penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah.


Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium
untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.

Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan
metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan
hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak
digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan
oleh siapa saja.

 

Bagaimanakah proses jantanisasi?

Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara
pemberian pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan
METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan
betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang
pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh.


Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio)
dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan
pada ikan nila.

Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia,
dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena
harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan
dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini
terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.


Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?

Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:

1.
  

Siapkan induk nila jantan dan betina. 1:3 berat
induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila ini
dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik
jika dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas,
induk betina akan menyimpan larva dalam mulutnya dan akan
membiarkan anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari.
Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan
air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke
kolam khusus untuk persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu
di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan diberi pakan berhormon
tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja dengan
efektive.

2.
  

pemberian pakan berhormon pada anak ikan nila
hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan kolam
tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar,
1x1x0.5 meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan,
pemeliharaan.

3.
  

pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan
terlebih dahulu atau pesan di  ikanila.com

Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva
sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata
berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram perhari,
4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4  selama 7 hari.

Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm.
kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam menjadi 500 ekor
permeter persegi.


1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua sudah mencapai
rata-rata berat 0.05 gram.


Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5
gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.

Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi
kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi.


Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai rata-rata
0.1 gram perekor.


Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20
gram perhari selama 7 hari.

Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian
pakan berhormon ini akan menghasilkan 97-100% anak nila jantan.
Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen jika kualitas
air baik dan tempat pemeliharan baik.

Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi
pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi
pakan yang tidak mengandung hormone.

 

Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran

Bibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai
panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh
ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran jangan
ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam
satu kolam.

Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat
dari anak-anak ikan yang tercampur jenis kelaminnya atau yang
tidak diberi hormon.



Bagaimana Hormon

Sex Reversal Bekerja?

Hormon kelamin pada wanita dikenal dengan kromoson XX dan jantan
XY. Hormone kelamin pada manusia terdapat juga pada species
binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak ikan betina pada
umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya dapat
dilakukan pada anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan
pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone
dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan
akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.

Pengubahan sex jantan pada ikan bertujuan untuk mengendalikan
populasi perkembangbiakan ikan dalam satu kolam.


Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada
menurunnya  pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah
sex menjadi jantan pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena
jantan lebih unggul dari betina.


Bagaimana membuat pakan berhormon sex buatan?

Pakan ikan pengubah sex buatan atau sex reversal dapat dibuat
dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1.
         

Larutkan 3 gram 17 alpha methyltestosterone
dengan mengunakan alcohol etil 95% sebanyak 200 cc untuk
mencairkan butiran hormone.

2.
         

siapkan 1 kg pakan anak ikan yang halus sperti
tepung. Campurkan pakan pada larutan hormone secara merata.

3.
         

keringkan pakan yang sudah dicampur dengan
hormone agar alkoholnya menguap. Jangan mengunakan cahaya
matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.


4.
         

jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah
yang tertutup rapat.

5.
         

pakan berhormon ini sudah dapat digunakan dalam
30 hari mendatang.

 

Apakah mengunakan pakan berhormon bernilai ekonomis?

Kurang dari 8 Rupian untuk setiap ekor ikan mengunakan hormon.
Bibit ikan nila ukuran 0.5 gram atau panjang 35-5 cm di pasarkan
dengan harga Rp. 200-300 perekor. Sedangkan bibit ikan yang
diberi hormone dijual dengan harta yang lebih tinggi dihargai
350-500 perekor. 


Apakah ikan yang mengunakan hormone aman?

Studi menunjukkan setelah 5 hari berhenti dari pemberian pakan
berhormon ikan nila jantan tidak mengandung kimiawi yang
membahayakan manusia. Dan setelah beberapa bulan sampai ikan
dapat dikonsumsi, konsumen dijamin betul-betul aman untuk
memakan ikan nila hasil jantanisasi.
Ikan nila  kebanyakan hanya bisa hidup di daerah tropis seperti
Indonesia. Akan tetapi di Negara empat musim juga membudidaya
ikan nila dengan cara moderen. System pengairan mengunakan
heater pada musim dingin.
Mengenal dan mengetahui pengetahuan
dasar budidaya ikan nila;
-       

ikan nila betina bertelur antara 2000-2500 ekor tergantung besar
kecil induk. Tingkat hidup bergantung pada kualitas air dan pakan yang
diberikan.
Ikan nila bertelur pada kisaran empat sampai enam (4-6) minggu
atau bisa lebih cepat jika benih ikan sudah dilepas oleh induknya.
-       

Telur ikan nila yang akan menjadi larva disimpan dalam mulut
induk nila. Telur ikan nila akan menetas antara lima sampai tujuh (5-7)
hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk nila akan mengawasi anak
ikan dengan mulutnya.
-       

Perbandingan perkawinan nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap
meter persegi masukan empat sampai lima pasang pasang induk nila, (5
jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.
-       

Temperature budidaya ikan nila sebaiknya 25°C-31°C untuk
pemijahan.
-       

Temperature dibawah 13°C ikan nila akan mati.
-       

Temperature antara 15°C-20°C ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan cepat karena suhu seperti itu akan
membuat ikan nila suka makan.
-       

Produksi ikan nila persetengah hektar berkisar 2-3 ton.
-       

Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5
ton
-       

Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor
tergantung permintaan konsumen dan pasar.
-       

Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8
persen.
Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk
menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan potensial
yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan
 yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung
seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah
Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa
membudidaya ikan nila
dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.

1 komentar:

salam kenal.kami penyedia benih ikan air tawar
melayani pengiriman seluruh nusantara
pengiriman antar pulau port to port
dalam pulau jawa pengiriman via bus.kereta api,travel
alamat kami di desa sonayan,RT.06 RW.20 madurejo prambanan sleman yogyakara
untuk info lebih lanjut:
xl 081915532338
telkomsel 082223676667
indosat 085799068887
pin 75186E38

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More